Jeneponto – Pemerintah Kecamatan Arungkeke, Kabupaten Jeneponto, memberikan apresiasi tinggi kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) atas kesigapan dan ketegasan dalam menangani aksi-aksi yang berpotensi mengganggu stabilitas nasional dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah kecamatan juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
Ajakan dan apresiasi ini disampaikan oleh perwakilan Pemerintah Kecamatan Arungkeke, M. Yudhi, ketika menyampaikan pandangannya mengenai perkembangan situasi nasional, khususnya terkait serangkaian aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa, buruh, ojek online, dan pelajar sejak akhir Agustus lalu.
M. Yudhi menegaskan bahwa penyampaian aspirasi merupakan hak konstitusional warga negara yang dijamin oleh undang-undang. Namun, ia menyayangkan adanya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang diduga mencoba menunggangi gerakan tersebut.
“Kami melihat ada upaya dari kelompok tertentu yang memanfaatkan situasi untuk menciptakan kegaduhan hingga menimbulkan tindakan anarkis, yang bahkan berujung pada jatuhnya korban jiwa. Ini sangat kita sesalkan,” ujar M. Yudhi.
Lebih lanjut, ia menyampaikan rasa syukurnya atas kinerja Polri. “Kami bersyukur Kepolisian mampu menangani kelompok-kelompok yang berupaya menciptakan kegaduhan di bumi nusantara ini. Dengan kesigapan dan ketegasan Bapak Kapolri serta jajarannya, situasi dapat segera kembali kondusif,” tuturnya.
M. Yudhi juga memberikan apresiasi khusus atas keberhasilan Polri mengungkap dan menindak pelaku tindakan anarkis. Ia menekankan bahwa para pelaku tersebut bukanlah bagian dari massa yang tulus menyampaikan aspirasi.
“Kami mendukung penuh upaya Polri untuk mengungkap seluruh pelaku, sehingga tindakan anarkisme tidak kembali terjadi lagi,” tegasnya.
Di sisi lain, M. Yudhi juga menyampaikan harapan agar Polri dapat terus melakukan evaluasi, khususnya terkait Prosedur Standar Operasional (SOP) dan kesiapan personel dalam menangani aksi unjuk rasa ke depan. Ia menilai reformasi kepolisian, khususnya dalam aspek pengamanan aksi massa, merupakan agenda yang mendesak.
“Polri harus kembali kepada nilai-nilai Hak Asasi Manusia dan sesuai dengan standar kepolisian baik di Indonesia maupun di dunia,” pungkasnya.
Mengakhiri pernyataannya, M. Yudhi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu dan tidak terprovokasi oleh upaya-upaya adu domba. “Mari kita bersama-sama merawat persatuan dan kesatuan bangsa. Jangan mau diadu domba oleh kelompok-kelompok yang ingin merusak bangsa Indonesia,” imbaunya.
Pernyataan dari Pemerintah Kecamatan Arungkeke ini diharapkan dapat memupuk rasa nasionalisme dan mendorong terciptanya kedamaian serta kerukunan di tengah masyarakat.
(SURNI YANTI)
