Chhavi Rajawat: Membangun Sistem Pangan yang Inklusif dan Tangguh dari Akar Rumput

- Jurnalis

Jumat, 8 Agustus 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 8 Agustus 2025 — Bertempat di Hotel JW Marriott, Jakarta, acara Jakarta Futures Forum 2025 mempertemukan para pemimpin, pakar, dan pemikir dari seluruh dunia untuk membahas masa depan kerja sama global di kawasan Indo-Pasifik. Forum tahun ini mengangkat tema “Securing Seas, Strengthening Cooperation”, dengan fokus pada ketahanan maritim, keamanan ekonomi, hingga transformasi sistem pangan. Dalam salah satu sesi penting bertajuk “Seeds of Change: Rethinking Food Security in the Indo-Pacific”, Chhavi Rajawat, pemimpin komunitas dan pendidik dari India, tampil sebagai salah satu pembicara kunci yang menyuarakan perspektif akar rumput dalam membangun sistem pangan yang adil dan tangguh.

Dengan penuh semangat, Chhavi Rajawat — mantan kepala desa dari negara bagian Rajasthan, India — berbicara tentang tantangan dan harapan dalam membangun ketahanan pangan yang inklusif dan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik. Dalam sesi panel dan wawancara eksklusif, ia menyoroti pentingnya pendekatan berbasis komunitas, literasi teknologi, serta keterlibatan generasi muda untuk menjawab tantangan pertanian di masa depan.

Petani Kecil Bukan Sekadar Penerima Manfaat

Chhavi menekankan bahwa petani kecil bukan hanya penerima bantuan, tetapi harus dilihat sebagai rekan pencipta sistem pangan. “Merekalah yang sebenarnya memberi makan kita semua, mereka bukan sekadar penerima manfaat, tetapi pilar dari ketahanan pangan nasional dan bahkan global,” tegasnya.

Pemerintah India, menurut Chhavi, telah mendorong terbentuknya Farmer Producer Organizations (FPO) serta kelompok swadaya perempuan di sektor pertanian. Inisiatif-inisiatif ini membantu memperkuat peran komunitas dan mengintegrasikan inovasi seperti drone dan teknologi presisi dalam praktik pertanian.

Teknologi, Anak Muda, dan Perubahan Pola Pikir

Dalam wawancaranya, Chhavi berbagi keprihatinan bahwa anak-anak muda semakin enggan terjun ke pertanian, karena dianggap tidak prospektif secara ekonomi maupun sosial. Untuk mengubah persepsi ini, ia mendirikan sebuah perguruan tinggi perempuan di pedesaan India yang mengajarkan ilmu pertanian, teknologi digital, dan kesadaran iklim sejak dini.

“Banyak yang menganggap bekerja dengan tanah itu ‘kotor’ dan bukan pekerjaan terhormat, padahal tanpa petani, siapa yang memberi makan dunia?” katanya. Ia meyakini bahwa dengan memberikan literasi digital, finansial, dan pertanian yang tepat, kaum muda dapat melihat pertanian sebagai jalur karir yang bermakna dan berkelanjutan.

Dari Kalori ke Nutrisi: Transformasi Kebijakan Pangan

Chhavi juga menyoroti transformasi pendekatan India dari sekadar distribusi kalori ke pemberian pangan bergizi. Dalam program seperti midday meal, India berhasil menjadikan makanan sebagai insentif ke sekolah, sekaligus sebagai alat untuk memperbaiki status gizi anak-anak di wilayah tertinggal.

Ia mengapresiasi program serupa yang sedang berjalan di Indonesia dan mendorong kolaborasi lintas negara untuk saling belajar dan memperkuat satu sama lain. “Kita punya identitas peradaban yang serupa. Maka alangkah baiknya kita tidak menunggu pengaruh Barat, tetapi menulis bab kita sendiri,” ujarnya dalam sesi panel.

Kebijakan Kolektif untuk Tantangan Global

Saat ditanya tentang kebijakan konkret yang dapat memperkuat kerja sama pangan regional, Rajawat menolak memberikan satu jawaban tunggal. Sebaliknya, ia mengusulkan:

• Integrasi pertanian regeneratif, manajemen air, dan kesehatan tanah dalam kebijakan.

• Mendorong petani sebagai pencipta, bukan sekadar penerima subsidi.

• Membangun sistem data dan peringatan dini berbasis teknologi untuk mengantisipasi krisis pangan.

• Menyusun jaringan keamanan nasional dan regional untuk merespons dampak perubahan iklim.

• Membangun koridor perdagangan digital lintas negara untuk memantau dan mengamankan distribusi pangan berbasis kepercayaan.

Saatnya Kawasan Bergerak Bersama

Chhavi Rajawat menutup dengan seruan agar negara-negara di Indo-Pasifik saling melengkapi, bukan bersaing. “Kita bisa saling mengisi. Satu daerah menghasilkan beras, daerah lain kacang-kacangan. Jangan abaikan kearifan lokal demi kepentingan ekspor sesaat,” ujarnya.

Dengan gaya bicara yang hangat, lugas, namun penuh prinsip, Rajawat membawa suara akar rumput ke panggung internasional — mengingatkan bahwa ketahanan pangan bukan hanya urusan pasar dan teknologi, tapi soal keadilan, solidaritas, dan masa depan bersama.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Hari Hutan Indonesia 2025: Krisis Iklim, Banjir Rob, dan Hutan yang Kian Menghilang
Cermati Protect dan Tiket.com Hadirkan Proteksi Asuransi Gangguan Penerbangan : Terbang Gratis Jika Jadwal Berubah Lebih dari 2 Jam!
ICS Compute Menandatangani Perjanjian Kolaborasi Strategis dengan AWS untuk Mempercepat Adopsi Generative AI di Indonesia
Meriahkan Bulan Kemerdekaan, KAI Logistik Hadirkan Promo“Kiriman Merdekaku”
VRITIMES Berpartisipasi dalam IGHE 2025: Menyediakan Solusi Distribusi Siaran Pers untuk Bisnis
Seminggu Beroperasi dengan Rangkaian Baru, KA Pasundan Semakin Diminati Pelanggan
Lintasarta Torehkan Capaian Strategis di Semester Pertama 2025: Mendorong Kedaulatan Digital Lewat AI Merdeka
Inilah AI Trading Interaktif Pertama di Indonesia yang Wajib Kamu Coba!
Berita ini 3 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 8 Agustus 2025 - 18:23 WIB

Hari Hutan Indonesia 2025: Krisis Iklim, Banjir Rob, dan Hutan yang Kian Menghilang

Jumat, 8 Agustus 2025 - 18:00 WIB

Cermati Protect dan Tiket.com Hadirkan Proteksi Asuransi Gangguan Penerbangan : Terbang Gratis Jika Jadwal Berubah Lebih dari 2 Jam!

Jumat, 8 Agustus 2025 - 17:17 WIB

Meriahkan Bulan Kemerdekaan, KAI Logistik Hadirkan Promo“Kiriman Merdekaku”

Jumat, 8 Agustus 2025 - 16:16 WIB

VRITIMES Berpartisipasi dalam IGHE 2025: Menyediakan Solusi Distribusi Siaran Pers untuk Bisnis

Jumat, 8 Agustus 2025 - 15:55 WIB

Seminggu Beroperasi dengan Rangkaian Baru, KA Pasundan Semakin Diminati Pelanggan

Jumat, 8 Agustus 2025 - 15:44 WIB

Lintasarta Torehkan Capaian Strategis di Semester Pertama 2025: Mendorong Kedaulatan Digital Lewat AI Merdeka

Jumat, 8 Agustus 2025 - 15:27 WIB

Inilah AI Trading Interaktif Pertama di Indonesia yang Wajib Kamu Coba!

Jumat, 8 Agustus 2025 - 14:46 WIB

Pelindo Multi Terminal Dorong Transformasi Industri Lewat Penerapan ESG

Berita Terbaru