Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Dongkrak Harga Emas

- Jurnalis

Jumat, 3 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAUUSD) terus mencuri perhatian pelaku pasar global seiring meningkatnya ketidakpastian politik dan fiskal di Amerika Serikat. Ancaman shutdown pemerintah AS yang kian dekat memicu kekhawatiran investor terhadap keterlambatan rilis data ekonomi penting. Situasi ini memperkuat posisi emas sebagai aset lindung nilai utama. Meski demikian, bila risiko shutdown bisa dihindari atau diselesaikan lebih cepat, sebagian premi risiko berpotensi menghilang, sehingga bisa memunculkan tekanan jual jangka pendek pada logam mulia ini.

Menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Futures Indonesia, kekuatan teknikal emas masih berada di jalur positif. “Selama tekanan beli terus terjaga, peluang emas untuk menembus level psikologis $4.000 per troy ons terbuka lebar pada minggu depan,” paparnya. Namun, Andy juga mengingatkan adanya potensi koreksi. “Jika terjadi reversal dan harga turun menembus $3682, maka ruang pelemahan bisa meluas hingga $3600,” tambahnya.

Faktor fundamental turut mendukung reli emas. Pasar kini semakin yakin Federal Reserve (The Fed) akan beralih ke sikap dovish. Data tenaga kerja dari ADP mencatat penurunan 32.000 pekerja pada September, menjadi sinyal perlambatan ekonomi. Kondisi ini membuat investor memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan mendatang. Langkah itu menekan imbal hasil obligasi AS dan memperlemah dolar, sehingga meningkatkan daya tarik emas yang tidak menawarkan imbal hasil tetap.

Reuters melaporkan bahwa pelemahan indeks dolar menjadi salah satu motor penggerak reli emas belakangan ini. Para pelaku pasar melihat kombinasi kebijakan moneter yang lebih longgar dan ketidakpastian fiskal AS membuka ruang besar bagi emas untuk melanjutkan penguatan. Namun, risiko tetap ada. Jika data inflasi atau ketenagakerjaan berikutnya keluar lebih kuat dari perkiraan, imbal hasil obligasi berpotensi kembali naik dan menekan harga emas.

Selain faktor AS, ketidakpastian geopolitik global turut menopang tren emas. Konflik internasional yang belum mereda membuat investor institusional maupun ritel semakin aktif menjadikan emas sebagai instrumen hedge untuk melindungi portofolio mereka.

Secara teknikal, pergerakan emas saat ini cenderung konsolidatif di area menengah. Level $3682 dipandang sebagai titik penentu arah. Bertahan di atas area tersebut menjaga bias bullish dengan target menuju $4.000. Sebaliknya, bila level itu ditembus ke bawah, emas rawan terkoreksi lebih dalam hingga $3600.

Dengan kombinasi faktor teknikal dan fundamental mulai dari ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed, pelemahan dolar, hingga ketidakpastian fiskal dan geopolitik prospek emas dalam jangka pendek masih condong positif. Namun, volatilitas diperkirakan tetap tinggi. Bagi investor, disiplin manajemen risiko menjadi hal yang mutlak, agar bisa memanfaatkan peluang bullish tanpa terjebak koreksi tajam.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

KAI Daop 1 Jakarta Terus Gencarkan Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang
Jalan Tol Bogor-Serpong (Via Parung), Perkuat Konektivitas Kawasan Jabodetabek
Periode Januari-September 2025, KA BIAS Layani 613.403 Penumpang di Daop 6 Yogyakarta
Biaya Hidup di Perkotaan, Gaji Besar Belum Tentu Cukup
Bagaimana Cara Agar Dompet Aman dan Hidup Tetap Seru?
KAI Daop 1 Jakarta Ajak Masyarakat Tidak Beraktivitas di Jalur Rel dan Tidak Membangun Perlintasan Ilegal
KAI Divre III Palembang Ingatkan Kembali Aturan Syarat dan Ketentuan Naik Kereta Api
KAI Daop 8 Surabaya Imbau Pelanggan Perhatikan Berbagai Hal Penting Saat Gunakan Tiket Kereta Api Persambungan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 22:42 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Terus Gencarkan Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 21:28 WIB

Jalan Tol Bogor-Serpong (Via Parung), Perkuat Konektivitas Kawasan Jabodetabek

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 20:34 WIB

Periode Januari-September 2025, KA BIAS Layani 613.403 Penumpang di Daop 6 Yogyakarta

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Biaya Hidup di Perkotaan, Gaji Besar Belum Tentu Cukup

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 17:21 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Ajak Masyarakat Tidak Beraktivitas di Jalur Rel dan Tidak Membangun Perlintasan Ilegal

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 16:32 WIB

KAI Divre III Palembang Ingatkan Kembali Aturan Syarat dan Ketentuan Naik Kereta Api

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 16:00 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Imbau Pelanggan Perhatikan Berbagai Hal Penting Saat Gunakan Tiket Kereta Api Persambungan

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:19 WIB

KA Panoramic Catat Pertumbuhan Konsisten, Peningkatan 42% pada Triwulan III 2025

Berita Terbaru

Bisnis

Biaya Hidup di Perkotaan, Gaji Besar Belum Tentu Cukup

Sabtu, 4 Okt 2025 - 19:04 WIB