MAKASSAR, — Kabiddokkes Polda Sulawesi Selatan bersama dengan Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Makassar Muhammad Aras, Ssi, Apt.AAK menghadiri acara penandatanganan Maklumat Pelayanan Klinik Biddokkes Panaikang, Jumat, (1/08/2025).
Dalam rangkaian kegiatan ini terdapat penanaman Kembali Tanaman Obat Keluarga (Toga).
Keduanya juga berpartisipasi langsung dalam proses penanaman Kembali di Taman Toga.
Hal ini juga bagian dari upaya peningkatan mutu layanan pada klinik tersebut.
Klinik yang dipimpin oleh Iptu drg. Fuad Aslim ini sekaligus menyelenggarakan Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) bagi pesertanya, khususnya penyakit darah tinggi (Hipertensi) dan penyakit gula (Diabetes Melitus).
Melalui program Prolanis, peserta dapat mengikuti kegiatan senam yang dilaksanakan setiap minggu, penyuluhan kesehatan dan pemberian obat rutin.
Tidak sampai disitu, Klinik Biddokkes Panaikang terus berinovasi demi memberikan pelayanan optimal untuk pesertanya.
Pendekatan baru berupa ramuan kesehatan tradisional melalui produksi Tanaman Obat Keluarga (Toga) secara mandiri dapat mejadi terapi suportif bagi peserta Prolanis.
Nantinya, produk dari tanaman obat ini akan diolah menjadi minuman kesehatan, contohnya adalah jahe yang berkhasiat untuk mengontrol tekanan darah.
Ramuan ini sangat cocok disuguhkan bagi pasien Prolanis Hipertensi atau darah tinggi sehingga diharapkan dapat menjadi terapi pendukung bagi pasien Prolanis untuk meningkatkan derajat kesehatannya.
Klinik Biddokkes Panaikang merupakan etalase bagi Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dalam memberikan pelayanan Kesehatan kepada anggota Polri, PNS dan keluarga.
Klinik yang dibina oleh Kabiddokkes Polda Sulsel Kombespol dr. Muhammad Haris, MARS, QHIA ini juga dapat diakses oleh masyarakat secara umum dan lokasinya pun strategis karena berada di tengah pemukiman warga.
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) ini telah membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan BPJS Kesehatan sehingga memberikan peluang besar untuk menarik minat masyarakat untuk mempercayakan pelayanan kesehatannya pada klinik ini.
Semakin besar jumlah kepesertaan, maka semakin besar pula besaran kapitasi yang diterima oleh klinik guna meningkatkan mutu pelayanan.
(Surniyanti)
