Mengulik Cara Gen Z Indonesia Belajar dan Memulai Trading Crypto

- Jurnalis

Sabtu, 4 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Generasi Z atau Gen Z lahir dan tumbuh di tengah era internet, media sosial, serta teknologi digital yang serba cepat. Mereka terbiasa dengan aplikasi digital untuk komunikasi, hiburan, hingga keuangan. Kondisi ini membuat Gen Z lebih siap menerima inovasi, termasuk cryptocurrency, sebagai bagian dari gaya hidup mereka.

Bagi anak muda, khususnya di kota besar, crypto bukan sekadar instrumen investasi. Ada kebanggaan ketika bisa ikut dalam tren global sambil belajar mengatur uang sendiri. Obrolan soal Bitcoin maupun altcoin kini mudah ditemui di TikTok, Instagram, hingga forum daring, sehingga dunia crypto terasa semakin dekat dan relevan dengan keseharian mereka.

Fenomena Gen Z dan Tantangan di Dunia Crypto

Fenomena tingginya minat anak muda terhadap crypto didukung oleh data. Menurut Bappebti, hingga September 2024 tercatat lebih dari 60% investor kripto di Indonesia berusia 18-30 tahun.

Rinciannya, 26,9% berada di rentang usia 18-24 tahun, dan 35,1% di rentang 25-30 tahun. Angka ini menunjukkan bahwa generasi muda, benar-benar mendominasi lanskap investasi aset digital di tanah air.

Pendorong utamanya adalah media sosial yang sering menampilkan kisah sukses trader muda, serta komunitas digital seperti Telegram dan Discord yang menjadi ruang diskusi sekaligus sarana belajar. 

Namun, informasi yang beredar di ruang-ruang tersebut sering kali bercampur antara edukasi yang valid dengan hype berlebihan. Akibatnya, sebagian Gen Z tetap kesulitan memilah informasi dan akhirnya kurang matang dalam memahami risiko.

Situasi ini menimbulkan tantangan tersendiri. FOMO atau rasa takut ketinggalan tren membuat sebagian pemula terburu-buru membeli aset hanya karena viral. Manajemen risiko pun kerap diabaikan, karena hype altcoin sering kali lebih menarik daripada melihat fundamental. 

Meski begitu, pengalaman ini bisa menjadi proses pembelajaran yang penting bila disertai dengan pendekatan yang lebih hati-hati.

Cara Gen Z Belajar dan Memulai Trading

Berbeda dengan generasi sebelumnya, Gen Z lebih suka metode belajar yang cepat, visual, dan interaktif. Video singkat di TikTok atau YouTube Shorts, webinar online, hingga diskusi komunitas digital menjadi sumber utama mereka untuk memahami crypto.

Namun, cara belajar ini biasanya tidak berhenti di teori. Banyak Gen Z yang langsung mencoba praktik, biasanya dengan modal kecil, sebagai cara paling cepat untuk menguji pemahaman mereka terhadap pasar.

Kemudahan akses juga memperkuat tren ini. Cukup bermodal smartphone, anak muda bisa langsung membuka akun di aplikasi jual beli Bitcoin resmi yang terdaftar di Bappebti. 

Salah satunya adalah Bittime, platform yang banyak digunakan untuk membeli aset digital secara aman. Dari sini, mereka mulai mengenal aset populer dan berlatih strategi dasar trading Bitcoin sebelum mencoba instrumen lain yang lebih kompleks.

Dari kebiasaan praktik sederhana tersebut, muncul kebutuhan akan pegangan yang lebih terarah. Bagi pemula, langkah paling bijak adalah memulai dengan nominal kecil, tetap disiplin dalam manajemen risiko, serta memahami dasar analisis harga.

Jika ingin panduan yang lebih lengkap, artikel tentang cara trading crypto di indonesia untuk pemula bisa menjadi rujukan penting sebelum melangkah lebih jauh.

Sebagai catatan, meski aset digital membuka banyak peluang, risikonya juga tidak kecil. Setiap keputusan investasi sebaiknya dipertimbangkan dengan matang, menggunakan dana yang memang siap untuk dialokasikan, bukan dana kebutuhan utama.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

KAI Daop 1 Jakarta Terus Gencarkan Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang
Jalan Tol Bogor-Serpong (Via Parung), Perkuat Konektivitas Kawasan Jabodetabek
Periode Januari-September 2025, KA BIAS Layani 613.403 Penumpang di Daop 6 Yogyakarta
Biaya Hidup di Perkotaan, Gaji Besar Belum Tentu Cukup
Bagaimana Cara Agar Dompet Aman dan Hidup Tetap Seru?
KAI Daop 1 Jakarta Ajak Masyarakat Tidak Beraktivitas di Jalur Rel dan Tidak Membangun Perlintasan Ilegal
KAI Divre III Palembang Ingatkan Kembali Aturan Syarat dan Ketentuan Naik Kereta Api
KAI Daop 8 Surabaya Imbau Pelanggan Perhatikan Berbagai Hal Penting Saat Gunakan Tiket Kereta Api Persambungan
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 22:42 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Terus Gencarkan Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Sebidang

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 21:28 WIB

Jalan Tol Bogor-Serpong (Via Parung), Perkuat Konektivitas Kawasan Jabodetabek

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 20:34 WIB

Periode Januari-September 2025, KA BIAS Layani 613.403 Penumpang di Daop 6 Yogyakarta

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 19:04 WIB

Biaya Hidup di Perkotaan, Gaji Besar Belum Tentu Cukup

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 17:21 WIB

KAI Daop 1 Jakarta Ajak Masyarakat Tidak Beraktivitas di Jalur Rel dan Tidak Membangun Perlintasan Ilegal

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 16:32 WIB

KAI Divre III Palembang Ingatkan Kembali Aturan Syarat dan Ketentuan Naik Kereta Api

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 16:00 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Imbau Pelanggan Perhatikan Berbagai Hal Penting Saat Gunakan Tiket Kereta Api Persambungan

Sabtu, 4 Oktober 2025 - 15:19 WIB

KA Panoramic Catat Pertumbuhan Konsisten, Peningkatan 42% pada Triwulan III 2025

Berita Terbaru

Bisnis

Biaya Hidup di Perkotaan, Gaji Besar Belum Tentu Cukup

Sabtu, 4 Okt 2025 - 19:04 WIB