Pulau Pramuka Jadi Lokasi Strategis untuk Penanaman Mangrove & Restorasi Terumbu Karang

- Jurnalis

Jumat, 7 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, 7 November 2025 — Di tengah deru kota besar dan aktivitas manusia yang padat, terdapat sebuah pulau yang menyimpan potensi besar sekaligus tantangan besar untuk konservasi keanekaragaman hayati: Pulau Pramuka, di kawasan Kepulauan Seribu. Lingkungan laut di sekitar kawasan Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Tanjung Elang di Pulau Pramuka memiliki sumber daya terumbu karang yang seharusnya menjadi pusat ekowisata bahari berbasis edukasi, konservasi, dan ekologi — namun saat ini kondisi ekosistemnya telah mengalami kerusakan yang signifikan akibat aktivitas manusia dan faktor alam.

Berdasarkan hasil penelitian, kondisi tutupan karang hidup di perairan Pulau Pramuka menunjukkan angka antara 20,65% hingga 47,17%, yang dikategorikan sebagai kondisi “sedang hingga rusak” (Fadhiilah, 2023). 

Sementara penelitian lain menyebutkan bahwa tutupan karang keras di pulau ini berkisar antara 6%–34,8% pada kedalaman 3 m dan 9,3%–49,5% pada kedalaman 7 m (Ardiansyah et al., 2013). Temuan ini mengingatkan bahwa tanpa intervensi yang tepat, potensi ekosistem Pulau Pramuka bisa terkikis lebih jauh. Padahal kawasan ini berada dekat sekali dengan kawasan ibu kota dan memiliki peluang besar untuk pengembangan ekowisata dan pelibatan masyarakat lokal.

Menanggapi kondisi tersebut, organisasi konservasi LindungiHutan memilih Pulau Pramuka sebagai lokasi utama untuk program penanaman mangrove sekaligus rehabilitasi terumbu karang. Program ini tidak hanya melibatkan penanaman mangrove namun juga kegiatan restorasi karang di lautan terbuka, sehingga bisa menjadi workshop lapangan bagi komunitas, pelajar, peneliti, dan wisatawan yang tertarik pada konservasi laut.

“Pulau Pramuka menawarkan titik temu antara ekosistem yang sangat rawan dan peluang besar untuk menghidupkan kembali terumbu yang rusak. Kami melihat di sini bukan sekadar penanaman pohon, tapi pemulihan habitat yang bisa menjadi ruang belajar bagi banyak pihak,” ujar seorang perwakilan LindungiHutan.

Program konservasi di Pulau Pramuka mencakup serangkaian langkah penting yang dirancang secara terpadu untuk memulihkan sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Kegiatan dimulai dengan penanaman mangrove di sepanjang garis pantai, yang berfungsi memperkuat tebing, melindungi pesisir dari abrasi, serta menjadi habitat penting bagi berbagai biota laut.

Di sisi lain, upaya transplantasi terumbu karang dilakukan dengan metode ilmiah, melibatkan komunitas lokal dan lembaga riset agar prosesnya tidak hanya berdampak ekologis, tetapi juga memperkaya pengetahuan masyarakat tentang konservasi laut. 

Selain itu, pengembangan ekowisata edukatif turut digalakkan untuk membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar, sekaligus menumbuhkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga kelestarian laut. 

Tak kalah penting, program ini juga mendorong pemberdayaan masyarakat pesisir agar menjadi bagian dari solusi, melalui kegiatan seperti budidaya karang, wisata snorkeling berkelanjutan, hingga pengembangan produk-produk ekonomi hijau berbasis lokal.

Dengan kondisi terumbu karang yang masih relatif baik jika dibandingkan banyak titik di Indonesia, Pulau Pramuka menjadi salah satu contoh urgensi tindakan nyata. 

Sebuah laporan menegaskan bahwa di kawasan barat Indonesia, persentase terumbu dengan tutupan hidup >50% hanya sekitar 23%. Hal ini semakin memperkuat alasan mengapa Pulau Pramuka perlu menjadi fokus konservasi.

Kegiatan konservasi termasuk untuk merancang workshop lapangan, penelitian, dan program edukasi yang menghubungkan manusia dengan alam.

Dengan demikian, LindungiHutan mengundang sekolah, universitas, komunitas lingkungan, dan perusahaan untuk menjadikan Pulau Pramuka sebagai lokasi kegiatan kerja praktis (workshop lapangan) dalam konservasi mangrove dan karang, sekaligus sebagai jembatan antara riset, edukasi, dan aksi nyata.

“Kami percaya bahwa lokasi yang paling dekat dengan tantangan adalah lokasi paling tepat untuk pembelajaran dan aksi. Pulau Pramuka adalah tempat di mana ide konservasi bisa menjadi kenyataan,” tambah perwakilan LindungiHutan.

Sebagai informasi, masyarakat dapat mengenal lebih dekat inisiatif dan dampak konservasi di kawasan ini melalui laman resmi Pulau Pramuka di LindungiHutan. Di sana, publik juga dapat berpartisipasi langsung melalui donasi pohon, kegiatan penanaman, maupun kolaborasi lapangan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem Kepulauan Seribu.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

KAI Daop 8 Surabaya Buka Pemesanan Tiket Secara Bertahap untuk Perjalanan Mulai 1 Desember 2025
Bittime Tekankan Pentingnya Literasi Aset Kripto di Tengah Volatilitas Pasar
Emas Bergerak Hati-Hati di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga The Fed
Program Padat Karya Kementerian PU Tahun 2025 Telah Serap 138.314 Tenaga Kerja, Progres Fisiknya Mencapai 67,79%
Hadapi Cuaca Ekstrem Akhir 2025, Kementerian PU Kerahkan 5.755 Alat Berat dan Ribuan Personel
Labamu dan HIMKI Dorong Digitalisasi Industri Furnitur dan Kerajinan Melalui Roadshow Nasional
BRI Finance Perluas Akses Aset Produktif Lewat Lelang Online dan Program Pembiayaan Inklusif
KAI Lakukan Uji Coba Perjalanan dengan Penambahan Pengoperasian 2 Trainset LRT Jabodebek untuk Tingkatkan Layanan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 7 November 2025 - 15:18 WIB

KAI Daop 8 Surabaya Buka Pemesanan Tiket Secara Bertahap untuk Perjalanan Mulai 1 Desember 2025

Jumat, 7 November 2025 - 15:15 WIB

Bittime Tekankan Pentingnya Literasi Aset Kripto di Tengah Volatilitas Pasar

Jumat, 7 November 2025 - 14:02 WIB

Emas Bergerak Hati-Hati di Tengah Ketidakpastian Suku Bunga The Fed

Jumat, 7 November 2025 - 13:54 WIB

Program Padat Karya Kementerian PU Tahun 2025 Telah Serap 138.314 Tenaga Kerja, Progres Fisiknya Mencapai 67,79%

Jumat, 7 November 2025 - 13:15 WIB

Hadapi Cuaca Ekstrem Akhir 2025, Kementerian PU Kerahkan 5.755 Alat Berat dan Ribuan Personel

Jumat, 7 November 2025 - 12:40 WIB

Pulau Pramuka Jadi Lokasi Strategis untuk Penanaman Mangrove & Restorasi Terumbu Karang

Jumat, 7 November 2025 - 12:38 WIB

Labamu dan HIMKI Dorong Digitalisasi Industri Furnitur dan Kerajinan Melalui Roadshow Nasional

Jumat, 7 November 2025 - 11:32 WIB

BRI Finance Perluas Akses Aset Produktif Lewat Lelang Online dan Program Pembiayaan Inklusif

Berita Terbaru