Harga Emas Melaju Kuat Didukung dengan Gejolak Politik AS

- Jurnalis

Kamis, 17 Juli 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Harga emas (XAU/USD) kembali memasuki fase reli setelah mengalami lonjakan sebesar 0,78% pada sesi sebelumnya. Aksi beli emas dipicu oleh pernyataan Presiden AS Donald Trump yang sempat menyinggung kemungkinan memecat Ketua Federal Reserve, Jerome Powell meski kemudian ia menegaskan bahwa skenario itu hanya mungkin terjadi jika terbukti adanya kecurangan. Saat berita ini beredar, harga emas sempat menembus puncak intraday di $3.377, sebelum mereda dan ditutup di sekitar $3.348. Pada pembukaan sesi Asia hari ini, XAU/USD bergerak stabil di kisaran $3.340-an, mencerminkan reaksi pasar yang masih antusias.

Dari sudut pandang teknikal, Andy Nugraha, Analis Dupoin Futures Indonesia, menilai bahwa struktur pergerakan harga masih menunjukkan dominasi pelaku bullish. “Grafik candlestick menampilkan pola higher low dan higher high yang konsisten, sementara moving average jangka pendek terus menanjak melewati MA jangka menengah,” katanya. Menurut Andy, koreksi ringan yang sempat terjadi pasca-komentar Trump hanyalah retracement normal sebelum tren naik berlanjut.Dupoin Futures Indonesia,

Andy juga merancang dua skenario pergerakan XAU/USD untuk hari ini. Jika tekanan jual kembali muncul, level support di $3.322 akan menjadi garis pertahanan pertama bagi pembeli. Namun, apabila buyer berhasil mempertahankan momentum dan mendorong harga melampaui $3.348, target kenaikan selanjutnya diperkirakan akan menyentuh $3.355. Trader disarankan menempatkan stop-loss di bawah $3.322 dan take-profit mendekati $3.355 untuk mengelola risiko.

Selain faktor politik AS, volatilitas emas juga dipengaruhi oleh laporan Bloomberg yang menyebut bahwa Trump sempat membahas rencana pemecatan Powell dalam pertemuan dengan wakil partai Republik di Gedung Putih, termasuk dalam diskusi mengenai legislasi mata uang kripto. Meskipun kemudian Trump mundur dari wacana tersebut, sentimen yang muncul mampu memacu pergerakan harga emas bergantung pada spekulasi kebijakan moneter AS.

Secara fundamental, data Indeks Harga Produsen (IHP) AS pada bulan Juni menunjukkan laju inflasi pabrik melambat dari 2,6% menjadi 2,3% secara tahunan, di bawah ekspektasi pasar. Sementara itu, angka inflasi konsumen terbaru masih mencatat kenaikan mendekati 3%, jauh melampaui target 2% The Fed. Penurunan imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun ke level 4,459% turut memperkuat daya tarik emas, karena semakin menurunkan biaya peluang memegang aset tanpa kupon.

Probabilitas pasar uang menunjukkan 95% kemungkinan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan Juli mendatang, dengan hanya 5% peluang pemangkasan 25 basis poin. Investor memproyeksikan total pemangkasan suku bunga tidak akan melebihi 50 basis poin hingga akhir tahun. Menurut Andy Nugraha, ekspektasi kehati-hatian The Fed akan menjadi salah satu pilar yang menopang harga emas jangka menengah.

Di luar ranah moneter, kebijakan perdagangan Trump kembali mencuri perhatian. Presiden AS mengumumkan kesepakatan tarif baru dengan India menetapkan bea masuk 19% bagi impor India, sementara barang-barang Amerika diperdagangkan bebas tarif serta rencana surat tarif kepada Jepang. Ketidakpastian dalam negosiasi dagang ini membuat emas kembali dilirik sebagai aset perlindungan nilai.

Secara keseluruhan, kombinasi antara gejolak politik AS, sinyal teknikal yang mendukung, dan dinamika inflasi serta kebijakan suku bunga The Fed menegaskan momentum bullish pada XAU/USD. Dengan rentang pergerakan kunci di antara $3.322 untuk support dan $3.355 untuk resistance, para pelaku pasar diimbau untuk memantau perkembangan komentar pejabat The Fed dan data inflasi AS guna menyusun strategi trading yang tepat.

Artikel ini juga tayang di VRITIMES

Berita Terkait

Ikhtiar Alami untuk Terapi Pencernaan di Tengah Tren Kenaikan Kasus Lambung di Indonesia
High Tea & Digital Talks: Ruang Kreatif di Tepi Danau Toba
Holding Perkebunan Nusantara Salurkan Bantuan Sembako untuk Veteran, Purnakarya, dan Masyarakat di HUT RI ke-80
Semakin Berkah, Dana Kelolaan Produk Reksa Dana Pasar Uang Syariah BRI-MI Tembus Rp1 Triliun
KAI Logistik Perkuat Peran Strategis dalam Ekosistem Kehidupan Masyarakat melalui Edukasi Animal Welfare
Standar ISO 37001:2025 Resmi Dirilis: Upgrade Sebelum Terlambat!
Promo Merdeka Diperpanjang, Pelanggan Bisa Bayar Tiket KA 80% Saja hingga 31 Agustus 2025
BRI Finance Perkuat Sinergi Lewat VIP Customer Gathering di Semarang
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 16:16 WIB

Ikhtiar Alami untuk Terapi Pencernaan di Tengah Tren Kenaikan Kasus Lambung di Indonesia

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:24 WIB

High Tea & Digital Talks: Ruang Kreatif di Tepi Danau Toba

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:19 WIB

Holding Perkebunan Nusantara Salurkan Bantuan Sembako untuk Veteran, Purnakarya, dan Masyarakat di HUT RI ke-80

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:15 WIB

KAI Logistik Perkuat Peran Strategis dalam Ekosistem Kehidupan Masyarakat melalui Edukasi Animal Welfare

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:00 WIB

Standar ISO 37001:2025 Resmi Dirilis: Upgrade Sebelum Terlambat!

Kamis, 21 Agustus 2025 - 14:27 WIB

Promo Merdeka Diperpanjang, Pelanggan Bisa Bayar Tiket KA 80% Saja hingga 31 Agustus 2025

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:41 WIB

BRI Finance Perkuat Sinergi Lewat VIP Customer Gathering di Semarang

Kamis, 21 Agustus 2025 - 13:09 WIB

Jadwal Ganti Pasir Kucing Berdasarkan Jenisnya

Berita Terbaru