Kurangnya Ilmu Dan Pengetahuan Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Bikin Miris

- Jurnalis

Kamis, 10 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tabloidputrapos.com – Tanggamus – Sebagai seorang pendidik (Guru) seharusnya bisa menjadi panutan memberikan contoh yang baik terhadap siapa saja dan pandai menghargai siapapun juga apapun profesi orang lain, terlebih lagi dengan para siswa-siswi yang berada di tempat bertugas sebagai pengajar di sekolah tersebut.

Beda dengan salah satu yayasan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ma’arif yang bertempat di Pekon/Desa Kacapura, kecamatan Semaka, kabupaten Tanggamus Lampung, Rabu 09 Oktober 2024.

Berawal dari sebuah informasi dari masyarakat yang tidak terima dengan tindakan dilakukan oleh oknum seorang pendidik (Guru) yang di duga kurang mengerti dan memahami dalam hal pembuatan surat panggilan untuk orang tua murid di sekolahnya.

Sebagai orang tua wali murid melaporkan terhadap awak media ini, jelas pak Makmun sudah ada pemberitahuan terhadap pihak sekolah melalui telepon/wa, menanyakan kepada seorang guru pendidik mengenai hal apa kepentingan dari pihak sekolah sehingga melayangkan surat panggilan orang tua

” Pak guru untuk keperluan apa saya dapat panggilan untuk menghadap ke sekolah anak,” Ujar nya

Lanjut Makmun surat panggilan ini sepertinya kurang profesional tidak baik asal-asalan saja surat ini sepertinya surat kaleng saja terang nya, mana tandatangan kepala sekolah dan guru, mana cap dari sekolahnya,” Tegas nya

Disaat awak media menyambangi sekolahan SMK Ma’arif keperluan konfirmasi dengan pihak guru terkhusus wali kelas dari Dhoni Wijaya, murid kelas tiga yang diduga sebagai korban dari tindakan seorang pendidik oknum Guru yang kurang efektif, kurang bijak terkesan intimidasi terhadap anak murid nya dengan alasan yang kurang masuk akal, cuman karena orang tuanya tidak bisa memenuhi surat panggilan yang terkesan tidak sesuai aturan, lalu anak murid yang dilarang masuk ruangan kelas dan tidak diperbolehkan untuk mengikuti ulangan.

Dalam menjalankan tugas sebagai jurnalistik, di sekolahan SMK Ma’arif awak media sepertinya tidak mendapatkan perlakuan yang baik, cuma sekedar minta izin untuk konfirmasi penjaga sekolah tidak mengizinkan untuk masuk menemui wali kelas.

” Pintu gerbang saya tutup dulu kalau mau menemui guru wali kelas tidak bisa karena sekarang masih waktu jam belajar dan didalam kelas anak anak masih pada mengerjakan tugas ulangan,” katanya penjaga sekolah

Ditempat yang sama awak media ditemui dewan guru sepertinya dengan nada yang kurang bersahabat.
” Saya disini adalah guru dan saya juga punya kartu anggota pers sebagai kepala biro di Tanggamus,” Tandasnya.

Dengan adanya kejadian seperti ini dimohonkan terhadap pihak yang terkait dinas pendidikan kabupaten merujuk ke dinas provinsi diharapkan dapat memberikan sangsi yang tegas terhadap oknum Guru yang sudah jelas melakukan pelanggaran-pelanggaran tugas dan fungsi yang telah mengikat, apalagi jika sekolahan tersebut sudah mendapatkan dana BOS dari pemerintah.

SMK Ma’arif betul betul memberikan citra yang buruk bagi dunia pendidikan di kecamatan Semaka, keras nya dugaan sebabkan kurang nya tenaga pendidik yang profesional dan berpengalaman.

Mirisnya lagi dugaan oknum tenaga pendidik (Guru) di SMK Ma’arif Kacapura tersebut karena kurangnya mengerti aturan, kok bisa profesi sebagai Kabiro kepala biro media merangkap sebagai Guru sekolah.(Red)

Berita Terkait

Relawan Pemimpin Indonesia (RAPI) Menggelar kegiatan dengan mengusung temu Beyond Tomorrow – Shaping Indonesia’s Future 5.0
Setelah Kiyai Kini Giliran Pendeta Se Lampung Timur Nyatakan Mendukung Ela-Azwar
BNPT Bersama Formas Lakukan MOU Bertujuan Untuk Bersinergi Dalam Upaya Pencegahan Paham Intoleran
Sistem Ganti Kerugian : Supremasi Penegakan Hukum Untuk Indonesia Emas
Sat Binmas Polres Metro Bekasi Kota menerima kunjungan dari DPD Garda Pasundan
Panglima TNI Hadiri Acara Penyampaian Hasil Pemeriksaan BPK Atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara TA 2023
Adik Pelaku Jadi Tersangka Baru di Kasus Anak Bunuh Ayah di Jakarta Timur
Anggota Kepolisian Event Organizer (EO) Dan Petugas Kebersihan Bergotong Royong Membersihkan Sisa-Sisa Sampah di Lapangan Silang Monas Usai Pesta Rakyat Dalam Rangka HUT Bhayangkara ke-78
Berita ini 14 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 8 November 2024 - 16:27 WIB

Relawan Pemimpin Indonesia (RAPI) Menggelar kegiatan dengan mengusung temu Beyond Tomorrow – Shaping Indonesia’s Future 5.0

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:36 WIB

Kurangnya Ilmu Dan Pengetahuan Tenaga Pengajar di Sekolah Menengah Kejuruan Bikin Miris

Kamis, 10 Oktober 2024 - 19:34 WIB

Setelah Kiyai Kini Giliran Pendeta Se Lampung Timur Nyatakan Mendukung Ela-Azwar

Sabtu, 7 September 2024 - 19:23 WIB

BNPT Bersama Formas Lakukan MOU Bertujuan Untuk Bersinergi Dalam Upaya Pencegahan Paham Intoleran

Selasa, 9 Juli 2024 - 20:20 WIB

Sistem Ganti Kerugian : Supremasi Penegakan Hukum Untuk Indonesia Emas

Selasa, 9 Juli 2024 - 18:52 WIB

Sat Binmas Polres Metro Bekasi Kota menerima kunjungan dari DPD Garda Pasundan

Selasa, 9 Juli 2024 - 18:40 WIB

Panglima TNI Hadiri Acara Penyampaian Hasil Pemeriksaan BPK Atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara TA 2023

Selasa, 2 Juli 2024 - 17:21 WIB

Adik Pelaku Jadi Tersangka Baru di Kasus Anak Bunuh Ayah di Jakarta Timur

Berita Terbaru

Bisnis

Analisis 6 Koin PolitiFi Paling Populer di Tahun 2024

Sabtu, 9 Nov 2024 - 09:00 WIB

Bisnis

IFG Labuan Bajo Marathon 2024 Siap Dilaksanakan

Jumat, 8 Nov 2024 - 21:48 WIB