“Sampai hari ini, kami sudah berjuang 7 hari tapi masih banyak yang harus dilakukan.Bangunan aman, itu yang paling penting kita syukuri. Ini seperti kembali dari nol lagi. Komputer, laptop, LSD ,printer, buku buku , dokumen penting , mobiler semua terendam karena air mencapai 3 meteran. Lumpurnya juga tebal banget setiap hari kita bersihkan, tapi masih ada yang tersisa di sudut-sudut ruangan” Abi, Abdul Manan, M.Pd







Tabloidputrapos.com | A eh Timur –Banjir yang melanda Aceh baru-baru ini menimpa Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 1 IDI di Aceh Timur.
Alhamdulillah, meskipun bangunan madrasah tidak mengalami kerusakan struktural namun tanpa terkecuali semua ruangan termasuk ruangan kepala madrasah, tata usaha (TU), dan ruangan guru terendam penuh oleh air yang mencapai ketinggian lebih dari 3 meter.
Kondisi semakin diperparah dengan lumpur setinggi 30 cm yang tertinggal setelah air surut, menjadikan pekerjaan membersihkan menjadi tantangan berat.
Sejak hari Minggu, 30/11/2025 hingga hari ini, para guru dibantu suami dan istri mereka telah terlibat gotong royong selama 7 hari, Sabtu 6/12/2025 namun pekerjaan tersebut belum juga selesai.
Kerusakan yang dialami sangat luas dan merugikan. Seluruh alat pendukung belajar mengajar terendam banjir, antara lain 32 unit komputer, LCD proyektor, printer, laptop, semua buku pelajaran, dokumen laporan penting, dan seluruh peralatan mobiler seperti meja, kursi, dan lemari.
Banyak di antaranya tidak dapat dipulihkan lagi karena kontak lama dengan air dan lumpur yang mengandung kotoran, sehingga merusak komponen internal dan membuat kertas kertas terendam hancur.
Ruangan kepala madrasah menjadi salah satu yang terkena dampak paling parah: dokumen administrasi, laporan tahunan, dan peralatan kantor semuanya basah dan tertutup lumpur.
Begitu juga dengan ruangan TU dan ruangan guru, yang penuh dengan barang-barang kerja dan bahan ajar yang rusak.
Tanpa menunggu bantuan dari pihak luar, para guru segera menggerakkan diri setelah air surut, dan suami serta istri mereka turut bergabung dengan antusias setiap hari sejak pagi hingga sore.


“Sampai hari ini, kami sudah berjuang 7 hari tapi masih banyak yang harus dilakukan.Bangunan aman, itu yang paling penting kita syukuri. Ini seperti kembali dari nol lagi. Komputer, laptop, LSD ,printer, buku buku , dokumen penting , mobiler semua terendam karena air mencapai 3 meteran. Lumpurnya juga tebal banget setiap hari kita bersihkan, tapi masih ada yang tersisa di sudut-sudut ruangan.” Jelas Kepala Madrasah, Abi Abdul Manan M.Pd kepada awak media ini, hari ini Sabtu 6 Desember 2025.
Kegiatan pembelajaran harus ditunda sementara madrasah dalam proses pembersihan dan pembenahan, membuat siswa dan orang tua merasa khawatir akan jeda belajar yang semakin lama, terutama menjelang ujian. Namun, semangat gotong royong yang kental di antara guru, keluarga, dan bahkan warga sekitar yang ikut membantu memberikan harapan bahwa MIN 1 IDI akan segera normal kembali.
Penulis : Panjaitan
Editor : Panjaitan
Sumber Berita : Liputan Langsung



